Rabu, 07 Februari 2024

Gelar Komunikasi Informal Coffee Morning, Panglima TNI Kumpulkan Seluruh Atase Pertahanan Militer Negara Sahabat di Menteng, Jakarta Pusat


JAKARTA, TN - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyambut dengan hangat seluruh Atase Pertahanan dan Atase Matra pada acara Coffee Morning guna memperkuat kerja sama bilateral dan multilateral dari berbagai negara sahabat. Acara bertempat di Wisma Ahmad Yani, Menteng Jakarta Pusat, Rabu. (07/02/2024).

Acara ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk berkumpul dan berkomunikasi secara informal, tetapi juga menjadi media efektif untuk mempererat hubungan antara TNI dan para Atase Pertahanan negara sahabat. Komunikasi yang baik diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dalam menjalankan tugas, tidak hanya di tingkat militer, tetapi juga di tingkat diplomatik.

Dalam sambutannya, Panglima TNI menyampaikan harapannya untuk meningkatkan kerja sama baik dalam skala bilateral maupun multilateral pada tahun ini. 

"Kehadiran Atase Pertahanan telah meningkatkan hubungan dan kerja sama tidak hanya antara angkatan bersenjata tetapi juga antar negara," ucapnya.

Pertemuan ini menjadi perwujudan dari visi Panglima TNI yaitu TNI yang PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, Adaptif) yakni visi integratif sehingga TNI mampu berkolaborasi dengan militer negara sahabat dalam peningkatan dalam bidang pertahanan.

Panglima TNI juga mengapresiasi peran penting para Atase Pertahanan dalam kesuksesan pelaksanaan latihan multilateral, seperti Super Garuda Shield pada tahun 2022 dan 2023, serta menjadi tuan rumah pada pertemuan rutin para Panglima Angkatan Bersenjata ASEAN, ACDFM ke-20 pada tahun 2023. 

"Peran mereka diakui sebagai kontribusi luar biasa dalam memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan-kegiatan tersebut," pungkas Panglima TNI.

Kegiatan ini dihadiri oleh 43 Atase Pertahanan dari negara-negara sahabat yang hadir dengan penuh antusias, serta para pejabat Mabes TNI dan juga Angkatan.

(Tugiono) TN

Senin, 05 Februari 2024

PT Dirgantara Sumatera Ekspres Bantah Ada Permainan Dalam Pengekporan Terkait Dugaan Pengusaha Asal Sumut Ekspor Kepiting Muda ke China


MEDAN, TN - Walau telah ada larangan mengekspor kepiting berkarapas kecil namun ternyata diduga diam-diam hal ini tetap dilakukan seorang pengusaha asal Sumatera Utara. Kabarnya ia setiap hari bisa mengekspor kepiting dibawah 12 cm ke Shanghai, Cina melalui Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA). Beberapa sumber yang dikonfirmasi mengaku juga mendengar kabar itu. Menurut mereka modusnya dengan menyisip kepiting ukuran 12 cm keatas dengan yang berukuran dibawah 12 cm.

"Biasanya yang diperiksa hanya beberapa koli dari puluhan koli yang hendak dikirim. Koli-koli yang diperiksa berisi kepiting sementara yang kepiting berkarapas kecil tidak diperiksa," ujar sejumlah sumber, Minggu (4/2/2024).

Dugaannya hal ini bisa terjadi karena ada permainan antara pengusaha, pihak kargo dan Balai Karantina Ikan. "Karena tidak mungkin bisa ekspor kepiting ribuan kilogram setiap hari," katanya.

Menurutnya, saat ini sangat sulit untuk mendapatkan kepiting ukuran diatas 12 cm, paling banyak dari seluruh Sumatera Utara 200-300 kilogram perhari. "Sangat tidak masuk akal jika bisa ekspor kepiting berton-ton setiap hari," katanya lagi.

"Kalau saja 2  ton kepiting diekspor setiap hari itu berarti senilai Rp6 miliar," tambahnya.

Dikatakannya larangan ekspor inj sejak muncul Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan  Nomor 16 Tahun 2022. Pada Pasal 8 ayat (1) tentang penangkapan, lalu lintas dan/atau pengeluaran kepiting. Pada poin b, lebih spesifik mengatur soal ukuran kepiting yang boleh ditangkap maupun dikirim, yang mana ukurannya harus 12 cm ke atas per ekornya.

Hal ini menyebabkan banyak nelayan dan pengusaha perikanan mengalami penurunan pendapatan.

"Namun ternyata larangan ini disiasati oleh seorang pengusaha, ia bisa mengekspor bebas tanpa hambatan," katanya lagi.

"Kalau tidak ada kongkalikong antara pengusaha, pihak kargo dan Balai Karantina Ikan tidak mungkin bisa lolos ekspor kepiting muda," ucap sumber.

Pihak kargo PT Dirgantara Sumatera Ekspres membantah kalau ada permainan dalam ekspor kepiting. Namun diakuinya memang saat pemeriksaan tidak semua koli diperiksa petugas Balai Karantina Ikan.

"Memang tidak semua diperiksa, tapi kami juga sering harus mengembalikan koli yang tidak lolos pemeriksaan," kata Sumina dari PT Dirgantara Sumatera Ekspres, Minggu (4/2/2024) malam.

Perusahaan kargo ini diketahui  satu-satunya yang mengekspor kepiting. Ia juga mengaku pihaknya sering mengekspor kepiting melalui Jakarta dengan memegang Surat Keterangan Asal (SKA).

Sedang pengusaha Sumatera Utara yang diketahui setiap hari mengekspor ribuan kilogram kepiting ke Shanghai, Jn menolak dikonfirmasi. "Maaf saya tidak mau menjawabnya, tetapi jika bisa diinformasikan siapa yang memberi informasi saya mau jawab," ujarnya melalui telepon, Minggu (4/2/2024) malam.

Sementara nomor telepon Kepala Balai Karantina Ikan Medan I, Nandang Koswara saat dihubungi, pada Senin (5/2/2024)dan diangkat oleh seorang perempuan yang mengatakan bahwa,"Bapak sedang tidak ada," ucapnya," ucapnya. 

(Tim/Rizky) TN

Sabtu, 03 Februari 2024

Implementasikan Instruksi Kemenkes, Senam Pagi Bersama Digelar Ketua Serta Anggota KPPS Dan PPS Desa Satriajaya Bersama Puskesmas


KABUPATEN BEKASI, TN - Ketua dan seluruh Anggota KPPS serta PPS Desa Satriajaya, Kecamatan Tambun Utara bekerjasama dengan Puskesmas Menggelar acara "Senam Pagi Bersama"di halaman Kantor Desa Satriajaya, hal tersebut di lakukan sesuai dengan instruksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam rangka menyehatkan seluruh Penyelenggara Pemilu 2024 agar dapat melakukan tugas dan kewajibannya dalam kondisi sehat jasmani dan rohani, pada Sabtu (03/02/2024) pagi.

Dalam keterangannya Ketua PPS Desa Satriajaya, Abdul Hamid Haris mengatakan bahwa, 

"Senam bersama ini bertujuan untuk menyehatkan para penyelenggara pemilu tahun 2024 baik itu di tingkat KPPS maupun kami yang berada di PPS Desa Satriajaya, agar kejadian kelam di pemilu 2019 tidak terulang kembali," ungkapnya.

"Selain itu juga para tenaga kesehatan dari puskesmas Karang Satria memang sengaja hadir sebagai suport untuk melakukan cek kesehatan bagi para penyelenggara. Mudah-mudahan senam yang saat ini kita laksanakan bisa menjadikan kita sehat, kuat dalam melaksanakan rangkaian dan tahapan pemilu sampai dengan selesai, semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kita kesehatan dan keberkahan," tutur Ketua PPS Desa Satriajaya, Abdul Hamid Haris.

Sementara Kades Satriajaya, Asta Razan mengatakan bahwa, "Bahwa acara tersebut diadakan, dan kami dari pihak Pemerintah Desa sangat mendukung sekali dengan diadakannya Senam Sehat bersama KPPS Desa Satriajaya, katanya. 

Lebih lanjut Kades mengajak seluruh anggota KPPS dan PPS agar bersatu, bersemangat dalam mengikuti acara tersebut.

"Ayo jadikan Satriajaya ini menjadi Satriajaya sehat, rezekinya sehat, kerjaannya sehat, usahanya sehat serta jasmani dan rohaninya sehat, agar dapat  menjalankan tugas dan kewajibannya secara maksimal dan optimal dengan tetap menjaga netralitas di dalam Pemilu 2024," tandas Kades Satriajaya, Asta Razan kepada Awak Media saat acara berlangsung.

Hadir Dalam acara tersebut Kades Satriajaya beserta jajarannya, Bhabinkamtibmas dan Bimaspol serta seluruh anggota KPPS dan PPS Desa Satriajaya beserta Ketua dan para anggotanya. 

(Joggie) TN

Jumat, 02 Februari 2024

Gibran Bersama Istri Sosialisasikan Program Makan Siang Dan Susu Gratis Untuk Ibu-Ibu Hamil di Cipayung Depok


KOTA DEPOK, TN - Calon Wakil Presiden RI Nomer Urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan istrinya, Selvi Ananda, sarankan Ibu-Ibu hamil rajin periksa kesehatan di PTM Joglo, Ratu Jaya, Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2024). Sebelum menyapa warga di Cipayung, Gibran terlebih dahulu menyapa para pedagang Pasar Kemiri.

Gibran beserta istri tiba tepat pukul 10.40 WIB. Tampak Gibran ditemani rombongan pengawalan, saat melakukan audiensi dengan ibu-ibu hamil di balai warga RT 02 RW 09, Ratu Jaya, Cipayung, Kota Depok.

Gibran menyempatkan diri bertanya terkait dengan kesehatan warga yang sedang hamil.

"Ibu-ibu enggak ada yang mual ya?" tanya Gibran kepada ibu-ibu tersebut.

"Saya mual usia kehamilan 3 bulan anak pertama. Kalau pagi mual, kalau diisi makanan mual," jawab salah satu warga.

"Harus dipaksa (makan) ya Bu biar bayinya sehat," saran Gibran.
Tidak hanya Gibran, Selvi juga menyempatkan diri untuk menyapa warga hamil di lokasi tersebut.

"Jangan lupa ibu minum obat-obatan penambah darah dan vitamin. Yang penting diperhatikan asupan gizinya. Semoga semua sehat ya," kata Selvi.

Selepas percakapan singkat itu, Gibran dan Selvi lantas melayani ajakan warga untuk bersalaman hingga swafoto.

Gibran dan Selvi juga terlihat membagikan makanan berupa paket nasi kotak, buah-buahan, dan susu kepada ibu hamil.

Prabowo - Gibran Milik 8 Program Percepatan
 
Sementara itu Silfester Matutina Ketua Umum Relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet) yang ikut mendampingi Gibran mengucapkan terima kasih kepada Kota Depok yang berdialog dengan Ibu-Ibu hamil.

Silfester mengatakan, antusiasme warga yang hadir sungguh meriah sebagai tanda-tanda program-program Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diterima masyarakat bawah.

"Terima kasih kepada masyarakat dan Ibu-Ibu hamil di Ratu Jaya, Cipayung, Kota Depok. Saat pasangan Prabowo - Gibran terpilih, maka semua program tersebut akan dilaksanakan," kata Silfester.

Saat mendampingi Gibran dan Istri, Silfester juga berharap bukan hanya program pemberian makanan dan susu gratis bagi Ibu-ibu hamil. Namun, ada 8 program percepatan yang menjadi program prioritas Prabowo - Gibran.

"Ada delapan program percepatan dari Program Prabowo - Gibran dan ada 17 program unggulan yang ditawarkan saat kampanye," jelas Silfester.

Diantaranya kata Kornas Setia Tegak Lurus Jokowi ini, terkait 8 program percepatan. Membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten, dan perbaiki sekolah-sekolah yang perlu renovasi.

"Mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah dan nasional dan Melanjutkan program Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Kartu Prakerja dan Program Keluarga Harapan untuk menghilangkan kemiskinan absolut," paparnya.

Selain itu, menyelenggarakan cek kesehatan gratis, berantas penyakit TBC dalam lima tahun dan bangun RS lengkap berkualitas di Kabupaten. Melanjutkan pembangunan infrastruktur desa, BLT dana desa serta menyediakan rumah murah untuk yang membutuhkan.

"Makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil," lanjut Silfester.

Kemudian, mendirikan Badan Penerimaan Negara dan Tingkatkan rasio penerimaan negara dari PDB Ke 20% setara tambahan Rp. 1.300 Triliun
"Menaikkan gaji Aparat Negara seperti ASN, Kades, dan perangkat Desa lainnya.," pungkasnya. 

(Syafrudin) TN

Kamis, 01 Februari 2024

Bermotto 'Tiada Rotan Akarpun Jadi', Tersangka JS Pelaku Pencabulan Nenek-Nenek 77 Tahun Dibungkus Polres Dairi Digelandang Masuk RTP


SUMATERA UTARA, TN - "Tiada Rotan Akarpun Jadi" begitulah kira-kira pepatah mengatakan terkait kasus Polres Dairi ringkus pelaku Pencabulan seorang nenek berinsial RS berusia 77 tahun yang nyaris menjadi korban pemerkosaan oleh Tersangka pelsaku, JS 44 tahun di dalam rumahnya yang berlokasi di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. pada Kamis (01-02-2024).

Kapolres Dairi AKBP Agus Bahari P.A, melalui Kasat Reskrim Polres Dairi AKP Meetson Sitepu mengatakan bahwa," RS nyaris menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh JS saat tidur sendirian di dalam rumahnya sekitar pukul 01.00 WIB," ucapnya pada Awak Media.
 
Dalam kronologinya Kasat Reskrim Polres Dairi membeberkan, bahwa.

"Adapun Kornologis kejadian yaitu, saat itu si korban RS sedang tidur di dalam kamar, dan kemudian mendengar ketukan pintu dari luar rumah, kemudia RS langsung bangkit dari tempat tidur dan mengintip dari balik jendela untuk melihat siapa yang mengetuk pintu rumahnya."

"Saat itu," lanjutnya," RS menduga hewan peliharaanya tidak sengaja mengenai pintu rumah dan seakan - akan diketuk oleh seseorang, dikarenakan RS tidak ada melihat orang yang datang, kemudian RS mencoba kembali tidur, Namun, tak lama kemudian dirinya mendengar suara pintu belakang rumah sedang di buka."

"Korban RS menduga ada hewan yang mencoba masuk ke dalam rumah dan langsung memberi kode suara 'husshh' sebagai tanda untuk mengusir hewan, " katanya.

"Korban pun kemudian kembali melakukan pengecekan terhadap pintu belakang rumah, dan benar saja pintu sudah dalam kondisi terbuka dan tidak ada melihat ada orang.Tak menaruh curiga, RS kemudian menutup pintu belakang rumah dan langsung kembali kedalam kamar untuk tidur."

"Ternyata," jelas Sitepu," Japordin sudah berada di dalam kamar setelah masuk melewati pintu belakang rumah. Japordin pun langsung melancarkan aksinya dengan menindih tubuh korban RS. Korban merasa terkejut dikarenakan badannya di tindih oleh seseorang dan melihat yang menindih tubuh korban adalah JS." 

"Japordin juga langsung melancarkan aksi pencabulan kepada korban dengan cara mencumbu korban, RS yang tidak terima diperlakukan seperti itu kemudian melakukan perlawanan dengan cara memasukkan tangan kanan korban ke dalam mulut JS dengan kuat sampai berdarah," tuturnya.

"Meski sudah dengan kondisi berdarah," sambung Meetson," JS tetap melancarkan aksinya. Kali ini, korban RS kembali melakukan perlawanan dengan cara menekan kemaluan Japordin, sehingga membuat JS kesakitan."

"Mendapat kesempatan melarikan diri,"imbuhnya," RS kemudian keluar dari rumah dan meminta pertolongan kepada masyarakat sekitar, Mendengar teriakan tersebut, para warga pun kemudian mendatangi rumah korban RS dan mendapati JS sedang mengerang kesakitan."

"Tersangka JS saat ini sudah kami tahan di RTP Polres Dairi, dan selanjutnya berkas akan kami limpahkan ke Kejaksaan," ungkap Meetson Sitepu.

Kasat Reskrim Polres Dairi menegaskan bahwa,"Atas perbuatannya, Japordin dikenakan pasal 289 dan atau pada 285 Jo pada 53 ayat (1) KUHPidana dengan ancaman hukuman  9 tahun penjara," tutup AKP Meetson Sitepu.
 
(Ucok) TN 

Selasa, 30 Januari 2024

Sebagai Warga kehormatan Suku Dani, Gelar 'Kogoya' Diberikan Kepada Dansatgas TNI 300 Siliwangi Dari Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak


PUNCAK PAPUA, TN - Sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan atas jasa pengabdian Satgas TNI 300 Siliwangi dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat Papua, Kepala Suku Besar Kab. Puncak, Abelum Kogoya memberikan gelar Kogoya kepada Komandan Satgas TNI 300 Siliwangi, Letnan Kolonel Infanteri Afri Swandi Ritonga S.I.P. Gelar Kogoya berarti orang yang berani, tangguh, dan berwibawa.

Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Satgas Mobile Raider 300/Brajawijaya Kodam III/Siliwangi, Letnan Kolonel Infanteri Afri Swandi Ritonga dalam rilis tertulisnya di Ilaga, Kab Puncak, Papua. Selasa (30-01-2024).

"Penyerahan gelar Kogoya dilakukan dalam acara bakar batu yang digelar oleh masyarakat Suku Dani di Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Acara bakar batu merupakan tradisi adat yang dilakukan oleh masyarakat Suku Dani untuk menyambut tamu-tamu kehormatan dan merayakan peristiwa-peristiwa penting," ujar Dansatgas dalam rilis tertulisnya.

"Dalam acara tersebut," lanjutnya," Satgas TNI 300 Siliwangi turut berpartisipasi dalam proses memasak dan menyantap makanan yang terdiri dari daging ayam, ubi, dan sayuran yang dimasak di dalam lubang tanah dengan batu-batu panas,"ungkapnya.

Terkait akan hal itu, Komandan Satgas TNI 300 Siliwangi, Letkol Inf Afri Swandi Ritonga menyampaikan rasa bangga dan terharu atas pemberian gelar Kogoya dari Kepala Suku Besar Suku Dani. 

Ia juga mengatakan bahwa gelar tersebut merupakan suatu kehormatan yang tidak ternilai dan menjadi motivasi bagi Satgas TNI 300 Siliwangi untuk terus berjuang dan berbakti kepada bangsa dan negara, khususnya di tanah Papua. Dirinya juga berjanji untuk terus menjaga dan menghormati adat dan budaya masyarakat Papua.

"Mempererat kerjasama dan sinergitas antara TNI, Polri, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan Papua yang damai, sejahtera, dan maju," tutur Dansatgas TNI 300 Siliwangi, Letkol Inf Afri Swandi Ritonga Dansatgas TNI 300 Siliwangi, Letkol Inf Afri Swandi Ritonga menutup rilis tertulisnya.

Diketahui bahwa, Gelar "Kogoya" merupakan gelar kehormatan yang memiliki makna atau berarti adalah orang yang Pemberani, tangguh, dan berwibawa.

Sementara dalam sambutannya, Kepala Suku Besar Suku Dani, Abellum Kogoya, mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Satgas TNI 300 Siliwangi yang telah membantu masyarakat Papua dalam berbagai hal, 

"Seperti memberantas kelompok separatis teroris (KST), membangun infrastruktur, memberikan bantuan kesehatan, pendidikan, dan sosial, serta menjalin hubungan yang harmonis dan bersahabat dengan masyarakat adat," ucapnya.

Abellum Kogoya juga menyatakan bahwa dengan diberikannya gelar Kogoya, Komandan Satgas TNI 300 Siliwangi menjadi bagian dari keluarga besar Suku Dani.

Acara bakar batu dan penyerahan gelar Kogoya berlangsung dengan penuh keakraban dan kegembiraan. Selain makan bersama, acara tersebut juga diisi dengan pertunjukan tari-tarian dan nyanyian adat dari masyarakat Suku Dani, serta pemberian cendera mata dan kenang-kenangan dari Satgas Mobile Raider 300 Siliwangi kepada Kepala Suku Besar Suku Dani dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. 

Acara tersebut menjadi bukti bahwa TNI dan masyarakat Papua memiliki hubungan yang harmonis dan saling menghargai.

(Tukijo) TN

Jumat, 26 Januari 2024

Desa Karang Satria Buka Pelayanan Masyarakat Setengah Hari Menuai Kekecewaan, Warga : Kades Gak Bener, Bikin Peraturan Kayak Begini!


KABUPATEN BEKASI, TN - Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara melakukan pelayanan untuk masyarakat setengah hari.Peristiwa tersebut di dapati Tim Awak Media saat menyambangi Kantor Desa Karang Satria dengan bermaksud bertemu dengan Kades Karang Satria, Zaenuddin Resan di kantornya terkait banyaknya bahan bangunan terhampar di halaman Kantor Desa tanpa adanya kegiatan pembangunan di lingkungan Kantor Desa tersebut, pada Kamis (25/01/2024) Siang pukul 13:15.

Namun anehnya beberapa para Perangkat Desa yang masih ada tersisa di Desa tersebut justru telah siap-siap dan bergegas untuk pulang meninggalkan Kantor Desa.

Tim Awak Media di minta oleh bagian pelayanan Rahma untuk kembali lagi esok pagi kalau ingin bertemu dengan Kepala Desa.

"Besok kesini lagi aja bang, pagi-pagi kalau mau ketemu Kepala Desa," ucap Rahma.

"Kantor sudah mau tutup, kami mau pulang," potong Fitri bersama teman kerja lainnya.

Ditanyakan kenapa setengah hari Desa sudah mau tutup, nanti bagaimana kalau ada yang datang lagi untuk mengurus keperluan?.

"Pelayanan kan bisa melalui Online..pak," jawab mereka pada Tim Awak Media.

Selang tidak berapa lama petugas jaga di Desa Karang Satria, Jabir meminta para Tim Awak Media untuk keluar dari Kantor Desa di karenakan mau di tutup.

"Iya mau tutup, maaf ya kalau mau tunggu, ya tunggu di luar kalau ada yang di tunggu," kata Jabir.

Ditanyakan kenapa Kantor Desa tutup pada siang hari pukul 13:30?.

"Pada ke Kecamatan semua," terang Jabir menutup pembicaraan.

Berselang kurang lebih sepeminum teh usai Kantor Desa di tutup, datang dua orang  pengunjung dengan tergopoh-gopoh memasuki halaman Desa dan menanyakan keberadaan Kades beserta perangkatnya pada Tim Awak Media.

"Pak Kepala Desanya masih ada? ini Kantor kok tutup pak ya?," tanya ibu Markonah kebingungan.

Tim Awak Media menjawab, "Iya bu Kantor Desa sudah tutup," jawab Tim.

"Lha kan masih siang, kok sudah tutup sih..aduh gimana ini, kita udah buru-buru dateng ke Desa takut kesorean tutup..masa siang-siang Kantor Desa sudah tutup, ini gimana sih Kepala Desa nya..enggak bener ini," sambung Maryati menggerutu.

Keduanya saling berhadapan dan berbicara,"Jadi gimana nih," tanya Markonah,"Ya udah pulang aja, capek-capek dateng kesini eh Kantor Desa tutup, padahal kan ini masih jam kerja,"timpal Maryati.

"Emang dasar Kepala Desa gak ada otaknya, bikin peraturan kayak begini," tandas mereka marah-marah dengan nada tinggi setengah berteriak sambil berjalan pulang membawa kekecewaan.

Sepeminum teh berlalu datang lagi pengunjung, namun kali ini seorang pria setengah baya berkepentingan mengurus berkas serta menanyakan pada Tim Awak Media tentang Kantor Desa Karang Satria beraktifitas setengah hari.

"Ini kenapa tutup pak, pegawainya pada kemana?," tanya Azhari pada Tim Awak Media"sudah pada pulang pak,"jawab Tim.

Azhari menegaskan,"Enggak bisa begitu tutup seenaknya, Kepala Desakan di pilih warga untuk melayani masyarakat dan sudah bersumpah untuk melakukan itu, kalau begini kerjanya...apa kata dunia,"tegasnya dengan suara lantang.

"Apalagi mereka (Kades dan Perangkat-Red) sudah di gaji rakyat, ini Kepala Desa yang kerja kayak gini namanya Kepala Desa " Samberan Luwek", mana urusan besok pagi harus ke Jakarta mangkanya saya buru-buru minta tanda tangan Kadesnya lagi.eh Desanya tutup setengah hari. Ini gara-gara aturan Desa begini jadi amsyong dah kita, mesti di laporin ke Camat atau Dinas Desa ini," tukasnya seraya menepak-nepak jidat dan bergumam kemudian berlalu dari hadapan Tim Awak Media.

Kades "Blegedut", Kades "Ora Batokkah"!

Terkait akan persoalan tersebut Wakil Kepala Intelijen dan Investigasi dari Lembaga Investigasi Negara (LIN), Dani Silalahi angkat bicara.

"Patut diduga Kades Karang Satria, Zaenudin Resan telah mengajarkan dan membina para perangkat Desa yang Notabene adalah anak buahnya untuk melakukan Korupsi, sebab tidak mungkin anak buahnya berani malakukan hal tersebut tanpa seizin Kepala Desanya, apa lagi ini menyangkut pelayanan publik, yang jelas-jelas membawa wajah Desa Karang Satria," tegas Yusuf, (26/01/2024) saat di jumpai Tim Awak Media di Kantornya.

Lanjutnya,"Dan perlu diketahui bahwa Korupsi bukan saja merugikan keuangan negara atau keuangan perusahaan namun mencuri waktu juga dapat di kategorikan Korupsi terkait waktu kerja yang seharusnya 8 jam dalam satu hari dan 40 jam dalam satu minggu, itu dikurangi 2,5 jam, kalau di bayar satu hari Rp 80.000,-/ hari berarti korupsi Rp 25.000,-/hari, nah kalau di lakukan setiap hari kerja selama satu bulan tinggal di kalkulasikan saja, apa lagi kalau sampai di lakukan selalu seperti itu," paparnya.

Dirinya juga menganggap apa yang di lakukan oleh Kades Karang Satria, Zaenudin Resan terhadap membina anak buahnya dengan membiarkan melakukan korupsi waktu adalah merupakan bukan cerminan seorang pimpinan yang dapat memberikan suri tauladan dengan memberikan contoh baik kepada anak buahnya.

"Ini cerminan pemimpin yang berkarakter dan berprilaku buruk, sebab di dalam membina anak buahnya tidak adanya ketegasan dan tidak dapat di jadikan contoh seorang pemimpin yang menjadi suri tauladan bagi anak buahnya, kalau memang Kades tersebut melakukan pembiaran," terang Dani.

Ditegaskan Wakadiv bahwa, bilamana hal tersebut di lakukan para Perangkat Desa atas perintah Kades Karang Satria tentunya menjadi persoalan yang berbeda.

"Lain lagi kalau memang hal tersebut dilakukan oleh para perangkat Desa Karang Satria atas perintah sang Kades, tentunya berbeda lagi dan ini lebih fatal lagi dan saya selaku Wakadiv dari LIN menegaskan bahwa, oknum Kades yang mengajarkan atau memerintahkan anak buahnya untuk korupsi itu masuk kategori "Kades Blegedut" atau orang Bekasi bilang "Ora Batokkah"," tandasnya.

Wakadiv Lembaga Investigasi Negara (LIN) menghimbau Kades Karang Satria agar melakukan pembinaan yang baik terhadap anak buahnya agar kinerja para Aparat Desa Karang Satria dapat menjadi contoh baik untu Desa-desa lainnya di Kabupaten Bekasi.

"Saya menghimbau agar Kepala Desa Karang Satria, Zaenudin Resan  lebih tegas terhadap bawahannya dengan mengedepankan disiplin dan etos kerja yang tertata rapi dan tertib serta prilaku Kepala Desa harus di perbaiki agar menjadi contoh suri tauladan bagi anak buahnya, sebab bagaimanapun juga Ketertiban, Keteraturan, Kerapihan dan Kebersihan serta Keindahan suatu Pemerintahan Desa adalah Cerminan dari Kepala Desanya...camkan itu pak Kades," pungkas Wakadiv Lembaga Investigasi Negara (LIN), Dani Silalahi.

(Joggie) TN


Organisasi Pers PPDI Desak Presiden Prabowo Agar Segera Intervensi Persoalan Perusahaan Pers di Indonesia

JAKARTA, TN - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat, Perkumpulan Pers Daerah Seluruh Indonesia (DPP-PPDI), Feri Sibarani, S.H., M.H., CCDE., CLDSI...

NASIONAL


DAERAH